Hmm sebenarnya udah lama pengen nulis yang kayak begini ini, cuman mikir aja terlalu menggurui banyak orang. Lagian kayaknya pernah dibahas dimana-mana. Tapi karena kejadian ini terjadi lagi, jadinya gemes pengen nulis lagi. Namun sekali lagi ga bermaksud menggurui siapapun, atau mengulang-ulang sisi negatif dunia maya yang sudah sering and baca atau denger. Intinya, semua memiliki hak untuk mengekpresikan diri di dunia maya. Apapaun jenisnya. Singkatnya, ini hanya sekedar sharing saja dan mengingatkan kembali.
Kejadianya belum lama, November 2011. Dian (nama samaran) membuat status Facebook “I fell in love with you after our very first working day together“. Tadinya teman-temannya Dian menduga status ini ditujukan untuk suaminya. Dian sendiri menanggapi beberapa komentar dengan santainya seolah-olah membenarkan dugaan mereka. Tanpa di duga, pernyataan ini kemudian menyebabkan konflik keluarga yang besar. Suami Dian “terpaksa” melakukan kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT) lantaran percecokan yang memancing emosi keduanya. Dian mengaku bahwa status itu ditujukan untuk salah seorang teman kantornya.
Bisa anda bayangkan kemudian kondisi keluarga ini. Terancam perceraian, anak-anak kehilangan pegangan, stress dan segala efek buruk dari sebuah keluarga yang kandas. Siapa saja pasti ga ingin hal seperti ini menimpa keluarga mereka.
Jujur, setelah mengamat-amati dan menggali berbagai informasi mengenai permasalahan yang sama. Justeru kaum perempuanlah yang banyak mendapat akibat langsung oleh keteledoran seperti ini. Walau ada juga pria juga yang mengalami hal seperti ini, namun ga sebanyak yang dilakukan perempuan. Mungkin data saya kurang lengkap, tetapi ini kenyataan yang saya dapat.
Perbuari 2011, tiga orang siswi kelas III SMU Negeri I Jatinom Klaten dikeluarkan dari Sekolahgara-gara mendiskreditkan sekolahnya melalui status Facebook, di sini. Belum juga sebulan, Maret 2011, kembali lagi tiga siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan, jalan Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor di keluarkan dari sekolah karena hal yang sama di sini. Oktober 2011,seorang suami asal Texas, Amerika, menyerang istrinya (KDRT) karena status facebook di sini.
Kejadian menghebokan lainya, Juli 2011, Gara-gara ejek-ejekan melalui status Facebook, pemuda dua desa terlibat bentrok di Kabupaten Badung, Bali, di sini. Di bulan yang sama, gara-gara satsus Facebook, satu keluarga kemalingan, harta bendanya digondol maling di Inggris. di sini.
Di dunia olah raga, Mei 2011, gara-gara status Facebook seorang pemain sepak bola tim junior Polisportiva Gambatesa di Italia dihukum larangan bertanding. Bahkan klub nya dijatuhkan denda sebesar 200 euro, di sini.
Pada Mei 2011, Menurut Humas Pengadilan Agama Bandung, angka perceraian di Bandung meningkat lantaran Facebok. Kebanyakan yang bercerai adalah pasangan suami istri muda yang dilatarbelakangi kecemburuan, baik suami yang cemburu melihat akun facebook istri maupun sebaliknya. di sini
Belum lama ini, Oktober 2011. Gara-gara komentar di status Facebook, guru honorer di Parepare diberhentikan kepala sekolahnya. Ismawati, 28 tahun, guru Sekolah Dasar Negeri 29, Kelurahan La Padde, Kecamatan Ujung Kota Parepare. Dia mengomentari status Facebook anak kepala sekolah di sini
Oktober 2011, Gara-gara menulis status di Facebook yang berisikan berita bohong dan pencermaran nama baik, anak mantan walikota Pekanbaru dipolisikan. Di sini
Nah coba anda perhatikan, berbagai kasus terjadi di atas, hanya karena status. Sepeleh kan ? Kenapa coba ? Emosi jiwa atau sakit jiwa ? Seakan-akan kalo ga nulis status Facebook kurang mantep. Heran saya. Ekstorovert kok bangga sekali ya ?
Kalo mau dihitung-hitung, semenjak mengenal yang namanya Facebook ini, sangat banyak sekali dicurhati hal-hal serupa. Ketika seorang perempuan menuliskan kekesalan hatinya, si nakal dan usil ini kemudian menghampirinya bak malaikat penolong. Memberikan kata-kata support, memberikannya kenyamanan. Terlena lah sudah ! Ujung-ujungnya sudah dapat diduga, kena deh garapan si pemangsa liar yang namanya LE LA KI. Heranya, kalo dinasehatin sikap ekstrovert begini, jawabnya enteng. “Saya pengen punya temen banyak !” hehehe, cari temen kok di DUNMAY sayang ? Cari dong yang real. Eh, masih dibantah lagi. “Saya pengen ada temen ngobrol !” Ya sudah makan saja tuh temen ngobrolnya. Ntar ujung-ujungnya dikerjain, nangis mewek sejadi-jadinya. Hadeuh kayaknya hal beginian sudah sering saya ulas dalam tulisan-tulisan sebelumnya. Saya kehilangan akal sehat saja, sama orang yang beginian.
Sudah ah, saya cuman sekedar berbagi. Terserah bagi anda semua menyikapinya. Minimal dari diri kita sendiri, kemudian keluarga dan yang terutama adalah anak-anak kita yang sudah melek teknologi ini. Lihatlah kasus-kasus ditas, hanya dengan sederet kata-kata membawa derita berkepanjangan.
O yaa, sebagai salah satu jalan keluar, kalo anda memang ga bisa lagi kendalikan ekstrovert yang berlebihan. Manfaatkanlah “Make Friend List” yang ada di facebook, untuk menentukan kelompok mana saja yang dapat melihat status, bahkan wall, dan vodeo atau gambar anda. Ya paling ga yang lagi mencari korban baru entah lelaki atau perempuan, kumpulin mereka dalam satu Friend List, biar gampang menebar pesona dengan kata-kata lebay anda (hehehe sebelll !) dah ah…sumber
Response for :
Hati-Hati, Facebook Sudah Banyak Memakan Korban!! | news
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar anda untuk bahan pemberlajaran dan Update kami berikutnya